Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 15 Juli 2015 (RESHUFFLE bo, PER 21X seh)

Tokyo, July 15, 2015 (AFP)
 Tokyo stocks opened 0.46 percent higher on Wednesday as investors awaited remarks to be made by US Federal Reserve chief Janet Yellen to US lawmakers later in the day.

The Nikkei 225 index at the Tokyo Stock Exchange rose 93.52 points to 20,478.85 in the first few minutes of trading.

On forex markets, the euro stood at $1.1006 compared with $1.1008 in New York late Tuesday.

The unit eased to 135.68 yen against 135.82 yen in US trade, while the dollar edged down to 123.30 yen from 123.38 yen.

Yellen was on Wednesday to make her twice-yearly testimony to Congress on monetary policy and the state of the world's largest economy.

Investors are looking to Yellen's remarks for insight into the Fed's thinking on its plan to raise its zero-level federal funds rate this year.

Wall Street stocks rose Tuesday, with the Nasdaq leading the way following reports of a possible $23 billion acquisition of chipmaker Micron, with the tech-rich index gaining 0.66 percent.

The Dow Jones Industrial Average, meanwhile, climbed 0.42 percent.

oh/psr

<org idsrc="isin" value="US5951121038">Micron</org>
Dana Asing Masih di Indonesia
Oleh Muhammad Rausyan Fikry dan Primus Dorimulu | Senin, 13 Juli 2015 | 10:56


JAKARTA – Dana pemodal asing masih di Indonesia. Para investor asing sedang menunggu momentum yang tepat untuk kembali memborong saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sudah tergolong murah. Untuk menggerakkan pasar saham, BEI kini mengambil empat langkah penting, antara lain mendorong emiten memberikan bonus kepada karyawan berprestasi dalam bentuk saham perusahaan yang tercatat di BEI dan mengoperasikan TV Bursa.

“Dana asing belum keluar dari Indonesia. Karena yang membeli saham yang dilepas asing dalam beberapa bulan terakhir ini adalah juga pemodal asing,” ujar Dirut PT BEI Tito Sulistio kepada Investor Daily di kantornya, Kawasan Sudirman Central Business District, Jakarta, Jumat (10/7).

Data BEI sepekan terakhir menunjukkan, sekitar 80% penjual dan pembeli saham di BEI adalah perusahaan sekuritas asing. Secara umum, kepemilikan asing tidak berubah. Saat ini, pemodal asing masih wait and seeuntuk kembali memasukkan dana ke pasar modal. Setidaknya pemodal masih menunggu tiga hal, yakni realisasi rencana reshuffle kabinet untuk memperbaiki kinerja pemerintah, pengumuman laporan keuangan emiten kuartal II-2015, dan perayaan Idul Fitri.

“Setelah Idul Fitri, asing akan masuk jika reshuf fle kabinet menampilkan harapan dan laporan keuangan emiten cukup bagus,” papar Tito.

Harga saham di BEI, kata Tito, relatif masih murah seperti terlihat pada price to earning ratio (PER) saham yang masih sebesar 21,62 kali pada perdagangan Kamis (9/7). Pada hari yang sama, indeks harga saham gabungan (IHSG) di level 4.838, turun 1,26% dibanding sepekan sebelumnya. Pada periode yang sama, PER di Bursa Singapura dan Malaysia, masing-masing 14,70 kali dan 16,76 kali.

Dalam sepekan terakhir, pergerakan IHSG menempati peringkat keenam indeks bursa dunia. Terbaik adalah SENSEX Index (India) dengan kenaikan 4,14%, dan terburuk SHCOMP Index (RRT) yang anjlok 27,46% ke level 3.709. Dengan PER 21,62 kali, harga saham di BEI terhitung relatif murah karena potensi emiten yang meraih peningkatan laba masih besar.

Ketika laba meningkat, PER akan turun. Emiten yang tercatat di BEI umumnya masih meraih laba. Pada kuartal I-2015, laba bersih 496 dari 507 emiten yang tercatat di BEI sebesar Rp 64, 7 triliun, turun 10,7% dibandingkan periode sama 2014. “Laba emiten masih bertumbuh walau tidak setinggi tahun lalu,” ungkap Tito.

Dalam 10 tahun, 2005 hingga 2004, penurunan labe emiten hanya terjadi dua kali, yakn pada 2008 sebesar 29% ke Rp 74,5 triliun dan pada 2012 sebesar 1,6% menjadi Rp 231,3 triliun. Pada 2014, laba emiten Rp 279,5 triliun atau naik 19,8%. Jika tahun ini pertumbuhan ekonomi bisa melaju 5%, demikian Tito, laba emiten bisa mencatat pertumbuhan yang berbeda dari tahun sebelumnya. (ian/riy)

Baca selanjutnya di

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk