Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 31 Agustus 2015

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 63 poin didorong aksi beli di saham-saham unggulan. Investor asing pun mulai membeli bersih dengan nilai sekitar Rp 300 miliar.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 14.050, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.999.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 0,802 poin (0,02%) ke level 4.447,003 setelah tiga hari perdagangan terakhir menguat. Bursa Asia yang melemah memberi sentimen negatif.

Investor mulai mengambil untung, sehingga IHSG sempat jatuh ke zona merah. Namun aksi beli investor domestik membuat IHSG menanjak secara perlahan.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG menguat 28,577 poin (0,64%) ke level 4.474,778. berkat aksi beli investor domestik. IHSG jadi satu-satunya indeks acuan yang menguat di antara pasar saham Asia. 

Indeks sempat menanjak hingga ke titik tertingginya di 4.509,607. Saham-saham konsumer melesat paling tinggi diborong investor asing.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (31/8/2015), IHSG ditutup menanjak 63,406 poin (1,43%) ke level 4.509,607. Sementara Indeks LQ45 ditutup melonjak 13,743 poin (1,82%) ke level 770,812.
Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya mencapai level 4.500 setelah selama sebulan terakhir terus tertekan. Bahkan, IHSG ditutup menguat tertinggi di Asia Pasifik 1,43% ke level 4.509,61.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan akhir bulan, Senin (31/8/2015), IHSG  menguat 63,41 poin dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu 4.446,20. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level tertinggi 4.509,61 dan terendah 4.442,69.
Penguatan IHSG dalam lima hari perdagangan terakhir membuat koreksi IHSG sejak awal tahun kian menyusut menjadi 13,72%.
Bahkan, posisi bursa saham Indonesia kini bersaing dengan bursa FTSE Strait Times Singapura yang melorot 13,19% year-to-date.
Pada hari yang sama, Bursa saham Jakarta ditutup menghijau bersama dengan Kospi Korea Selatan (+0,20%), Hang Seng Hong Kong (+0,27%), FTSE Malaysia KLCI (+0,69%), dan Bursa Thailand (+0,75%).
Sebaliknya, bursa saham Shenzen China terkoreksi paling dalam 3,06% bersama dengan bursa Topix Jepang (-0,82%), Nikkei 225 Jepang (-1,28%), Shanghai China (-0,82%), Strait Times Singapura (-1,17%).
Penguatan IHSG didorong oleh naiknya tujuh dari Sembilan sektor yang ada. Lonjakan tertinggi terjadi pada sektor konsumer sebesar 3,24%. Sedangkan, dua sektor melemah dengan penurunan terdalam terjadi pada sektor agribisnis 1,06%.
Dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 178 saham menguat, 104 saham melemah, dan 236 saham stagnan.
Kuatnya IHSG pada hari ini didorong oleh menguatnya saham UNVR (+4,54%), ASII (+2,60%), BBRI (+2,16%), UNTR (+7,29%), dan GGRM (+5,95%). Tetapi, penguatan itu ditahan oleh melemahnya saham AALI (-5,26%), BBNI (-1%), ADRO (-4.03%), KLBF (-0,89%), dan SMGR (-1,07%).
Seiring penguatan IHSG, Indeks Bisnis 27 juga ditutup naik 1,39% atau 5,2 poin ke level 379,37 dari penutupan akhir pekan lalu 374,17.
Dari 27 saham di Indeks ini, sebanyak 20 saham menguat dan 7 saham melemah dengan pergerakan Indeks 372,31-379,56.
Pada kondisi sebaliknya, kurs rupiah justru kian lunglai dengan terdepresiasi 0,6% atau 84 poin ke level Rp14.067/US$.
Nilai tukar rupiah kembali ke level di atas Rp14.000/US$ dengan pergerakan sepanjang hari ini Rp13.993/US$ hingga Rp14.071/US$.
INILAHCOM, Jakarta- Pada perdagangan Senin (31/8/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 63,406 (1,43%) ke posisi 4.509,607.

Penguatan tersebut terjadi di tengah pelemahan mayoritas bursa saham regional Asia dan bursa saham global.

Sepanjang perdagangan Senin (31/8/2015), indeks mencapai level tertingginya di 4.509,607 atau menguat 63,406 poin dan mencapai level terendahnya 4.442,691 atau turun 3,510 poin. 

Sebanyak 185 saham menguat, 113 saham turun, 86 saham stagnan, dan 173 saham tidak ditransaksikan.

Semua indeks saham kompak mendukung penguatan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang naik 13,743 poin (1,815%) ke angka 770,812; IDX30 turun 6,29 poin (1,597%) ke posisi 400,105;

MBX naik 18,848 poin (1,486%) ke angka 1.287,265; DBX naik 6,614 poin (0,996%) ke level 670,608; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam indeks JII naik 12,198 poin (2,081%) ke angka 598,284.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp4,6 triliun dan di pasar negosiasi mencapai Rp1,6 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp3,4 triliun dan penjualan saham senilai Rp3,05 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bersih (net foreign buy) senilai Rp348,4 miliar. [jin] - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2233918/ihsg-kokoh-di-tengah-pelemahan-bursa-regional#sthash.7TcB1ohc.dpuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk