JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan saat pemerintah mengumumkan paket ekonomi jilid II pada penutupan, Selasa (29/9). Data RTI menunjukkan indeks naik 1,41% atau 57,90 poin ke level 4.178,40.
Tercatat, 156 saham bergerak turun, 111 saham bergerak naik, dan 74 saham stagnan. Pada perdagangan hari ini melibatkan 7,7 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,45 triliun.
Secara indeks sektoral, delapan dari 10 indeks sektoral menghijau. Sektor barang konsumsi naik 4,89%, manufaktur naik 3,k05%, dan aneka industri naik 1,86%.
Sementara, dua indeks sektoral yang memerah antara lain industri dasar turun 0,51%, dan agrikultur turun 0,49%.
Meski naik, aksi jual asing masih mewarnai perdagangan. Aksi jual asing sekitar Rp 1,6 triliun dan aksi beli asing sekitar Rp 1,1 triliun. Sehingga sekitar Rp 500 miliar.
Asal tahu saja, pemerintah baru saja mengumumkan paket ekonomi Jilid II. Dan pasar pun sepertinya merespon positif. Padahal, IHSG sempat menyentuh level 4.000.
Seperti diketahui, bursa global tengah memerah dilanda aksi jual. Indeks MSCI Asia Pacific mundur 3,1% menjadi 120,94 pada 03:57 waktu Hong Kong, di jalur untuk 17 % kemerosotan kuartal ini.
"Perlambatan di China menyebar ke negara lain di Asia, Brasil dan Australia, dan perlambatan di negara-negara berkembang bisa bergema di seluruh ekonomi dunia secara keseluruhan. Kami masih belum tahu kapan ketakutan pasar terhadap perlambatan China akan berakhir, dan investor kini beralih ke uang tunai dan aset yang aman,” kata Toshihiko Matsuno, kepala strategi di SMBC Friend Securities Co di Tokyo.
Sementara itu, indeks Topix Jepang anjlok 4,4%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,9% ke level terendah sejak Juli 2013.
Sementara itu, indeks Topix Jepang anjlok 4,4%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,9% ke level terendah sejak Juli 2013.
Indeks Shanghai Composite melemah 2%. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 3,8% dan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 1,5%.
Editor: Yudho Winarto.
Komentar
Posting Komentar