Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 16 September 2015

SHANGHAI. Bursa saham China melonjak di menit terakhir penutupan perdagangan, Rabu (16/9). Setelah sebelumnya, indeks Shanghai Composite turun di bawah level 3.000.

Indeks Shanghai Composite melonjak 4,9% menjadi 3.152,26, menghentikan penurunan kurun dua hari terakhir sebesar 6,1%. Hanya 12 saham dari lebih dari 1.100 diperdagangkan di Shanghai turun karena volume perdagangan merosot 28%di bawah rata-rata 30-hari.

Saham teknologi yang sebelumnya kinerja terburuk dalam tiga bulan terakhir mencatatkan reli 9,4% untuk kemajuan terbesar di antara kelompok industri.  "Saya menduga dukungan pemerintah mungkin berada di balik reli tajam di jam terakhir ini. Indeks melonjak lebih dari 5% dalam satu jam. Ini sangat besar," kata Bernard Aw, ahli strategi di IG Asia Pte di Singapura.


http://investasi.kontan.co.id/news/di-menit-akhir-bursa-china-langsung-melompat-49
Tokyo, Sept 16, 2015 (AFP) 
 Tokyo stocks gained 0.81 percent on Wednesday, swept up in a global rally as Asian shares tracked the US and Europe higher ahead of the Federal Reserve's hotly anticipated interest rate decision.


The benchmark Nikkei 225 index at the Tokyo Stock Exchange rose 145.12 points to close at 18,171.60, while the broader Topix index of all first-section shares was up 0.71 percent, or 10.36 points, at 1,472.60.


TEMPO.COJakarta - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan tak terlalu khawatir terhadap sidang bulanan bank sentral Amerika Serikat (FOMC) esok hari. Semua pihak dari regulator dan pasar, ujarnya, telah bersiap diri dan tak terlalu kaget lagi dengan sentimen sidang The Fed.

Menurutnya, sentimen pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed (Fed Rate) sudah tidak menjadi isu sentral lagi. "Rencana ini kan sudah berbulan-bulan yang lalu," ujar Nicky di kantornya, Rabu, 16 September 2015. Menurutnya, The Fed tak lagi begitu menjadi momok di pasar.

Nicky mengatakan Bursa Efek Indonesia sebagai fasilitator, bersama Otoritas Jasa Keuangan, terus memastikan agar transaksi berjalan lancar. Namun, ihwal parahnya dampak dari suatu sentimen, tuturnya, kembali pada pelaku pasar itu sendiri.

Nicky tak mengesampingkan selain The Fed, masih banyak potensi negatif yang bisa terjadi di pasar kapan saja, seperti terjadinya devaluasi Cina. Ditambah lagi, katanya, mayoritas kepemilikan saham di pasar modal dalam negeri dimiliki oleh asing.

Karena itu, Bursa Efek Indonesia menyatakan akan terus menyasar investor lokal. Pelatihan dan sosialisasi terus diupayakan untuk meningkatkan penetrasi informasi pasar modal kepada masyarakat.

Nicky juga berharap kenaikan suku bunga Negeri Abang Sam segera terlaksana. "Masyarakat butuh kepastian, otomatis transaksi akan naik," katanya.

Nicky menghitung sudah ada peningkatan jumlah investor lokal dengan 50-55 persen dari seluruh transaksi harian yang mencapai Rp 4 triliun. Namun, hal tersebut dinilai masih kurang, sebab dari 400 ribu perusahaan yang ada, hanya 130 ribu perusahaan yang aktif.

The Fed akan menggelar pertemuan mulai hari ini hingga Kamis, 17 September 2015, waktu setempat. Pada pertemuan hari terakhir, Gubernur The Fed Janet Yellen akan mengumumkan nasib suku bunga Amerika Serikat.

ANDI RUSLI


JAKARTA. Meski sempat dibuka di zona positif, namun pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah pada sesi I. Pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat turun 0,16% menjadi 4.340.
Ada 99 saham yang menekan indeks. Sementara, jumlah saham yang naik mencapai 124 saham dan 85 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi siang ini melibatkan 3,174 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,852 triliun.
Jumlah sektor yang turun sebanyak lima sektor. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain turun 1,58%, sektor industri dasar turun 1,44%, dan sektor manufaktur turun 1,06%.
Sementara, indeks acuan di kawasan regional mendaki cukup tinggi siang ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.25 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 1,2% .
Sedangkan indeks Topix Jepang naik 1% dan indeks S&P/ASX 200 Australia melompat 1,2%. Sedangkan indeks MSCI All-Country World Index siang ini mencatatkan kenaikan sebesar 0,3%.
Bursa Asia mendaki menuju level tertinggi dalam sepekan terakhir setelah data penjualan ritel AS yang positif mengantarkan bursa AS ke level tertingginya sejak Agustus. Meski demikian, investor masih tetap fokus pada kebijakan suku bunga the Fed yang akan diumumkan besok (17/9).
"Tak ada yang yakin mengenai kebijakan the Fed. Ini merupakan situasi yang aneh. Jika mereka cemas mengenai situasi ekonomi China dan ekonomi global, termasuk emerging market, kemungkinan the Fed akan menunda kenaikan suku bunga. Namun, jika hanya melihat data AS, sepertinya tidak masalah jika suku bunga naik," jelas Kim Youngsung, head of overseas investment Government Employees Pension Service Korea di Seoul.
Editor: Barratut Taqiyyah.

JAKARTA. Besok Rabu (16/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan. Rilis data neraca perdagangan Indonesia yang kembali surplus, seakan tak kuat menahan laju pelemahan indeks. Hari ini Selasa (15/9) IHSG terkoreksi 0,98% ke level 4.347,16.
Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities menilai data neraca perdagangan Indonesia per bulan Agustus 2015 hasilnya di bawah ekspektasi pasar. Tercatat neraca perdagangan Agustus 2015 surplus US$ 433,8 juta, padahal ekspektasinya sebesar US 1,1 miliar.
“Hal ini membuat tingkat kepercayaan investor terhadap emiten berbasis ekspor berkurang,” ujarnya. Investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 253 miliar hari ini.
Sementara Fadli, Analis Net Sekuritas menilai nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terus melemah hingga mendarat di level 14.408 menjadi sentimen negatif yang menyeret indeks. Sementara di sisi lain bursa regional mayoritas melemah di tengah tersedotnya perhatian pasar ke rapat The Fed minggu ini yang diharapkan dapat mengonfirmasi kenaikan suku bunga pada bulan September 2015.
Fadli memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahan besok Rabu (16/9) dalam rentang 4.300 – 4.400. Lanjar juga menduga IHSG besok akan kembali melemah dalam rentang 4.285 – 4.400.
Editor: Yudho Winarto.
INILAHCOM, Jakarta - Pasar diperkirakan masih bergerak tidak menentu menunggu keputusan meeting Federal Reserve pada 16-17 September mendatang. Dalam situasi ini empat saham bisa menjadi pilihan investor.

Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko dalam riset hariannya yang dipublikasikan di Jakarta, Rabu (15/9/2015), mengatakan, aksi jual dan beli bercampur dalam suasana sentimen mixed menunggu keputusan meeting The Fed. “Konsensus masih 32% untuk potensi kenaikan suku bunga pada pertemuan The Fed tersebut sehingga pasar bergerak tidak menentu,” ungkap Yuganur. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2237791/sentimen-mixed-tunggu-fed-pilih-saham-ini#sthash.90I8Rb3Z.dpuf

Pilihan pertama HD Capital adalah PT Alam Sutera (ASRI). Secara teknikal, HD Capital melihat konsolidasi saham properti small cap komersial dan residential ini untuk mengurangi efek penurunan dalam medium term downtrend dan berpotensi untuk breakout ke Rp350.

“Rekomendasi kami akumulasi. Entry (1) Rp332, entry (2) Rp325, dan cut loss point Rp317,” papar HD Capital. Jika dilihat dari harganya saat ini, saham ASRI ditransaksikan pada price earning (PE) 2015 sebesar 7,48 kali, price to book value (PBV) 1 kali, dan return on equity (ROE) 13,42 persen. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2237791/sentimen-mixed-tunggu-fed-pilih-saham-ini/27352/saham-asri#sthash.q9IWKaYH.dpuf

Saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) merupakan efek perbankan yang mendapat sorotan dari HD Capital. “Rekomen akumulasi bargain hunting untuk saham perbankan big cap BUMN ini dalam proses pembentukan pattern perbaikan trend short dan medium term untuk menuju resistance di Rp4.500,” ungkap riset HD Capital.

Berdasarkan harganya saat ini, saham BBNI diperdagangkan pada valuasi price earning (PE) 16,66 kali, price to book value (PBV) 1,33 kali serta return on equity (ROE) 8 persen. “Entry (1) Rp4.315, entry (2) Rp4.275, dan cut loss point Rp4.185,” imbuhnya.
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2237791/sentimen-mixed-tunggu-fed-pilih-saham-ini/27353/saham-bbni#sthash.aulajjtu.dpuf

Saham PT Lippo Karawaci (LPKR) menjadi saham pilihan berikutnya. Saat ini, saham LPKR ditransaksikan pada price earning (PE) 2015 sebesar 17 kali, price to book value (PBV) 1,3 kali serta return on equity (ROE) 7,74 persen.


“Kami melihat saham konsumer ini mulai membentuk pattern kenaikan medium uptrend baru menuju target resistance sebulan terakhir di Rp1.150, usai konsolidasi selesai dalam pattern short term uptrend dengan momentum positif kembali saat ini. Entry (1) Rp1.110, entry (2) Rp1.085, dan cut loss point Rp1.065,” papar riset HD Capital. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2237791/sentimen-mixed-tunggu-fed-pilih-saham-ini/27354/saham-lpkr#sthash.rEEqusYZ.dpuf
Rekomendasi HD Capital berikutnya adalah saham PT Garuda Indonesia (GIAA). “Kami rekomen akumulasi dalam perbaikan short dan medium term trend dari posisi sideways ke potensi uptrend lagi pada saham maskapai penerbangan BUMN ini menuju resistance di Rp390” ungkap riset HD Capital.

Perusahaan efek ini menyarankan investor untuk entry (1) Rp357, entry (2) Rp347, dan cut loss point Rp337. Berdasarkan harganya saat ini, saham GIIA diperdagangkan pada price earning (PE) 2015 sebesar 1 kali, price to book value (PBV) 0,77 kali serta return on equity (ROE) 6,28 persen. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2237791/sentimen-mixed-tunggu-fed-pilih-saham-ini/27355/saham-giaa#sthash.GGOBrWCE.dpuf
INILAHCOM, Jakarta-Paket kebijakan pemerintah ternyata tidak mampu meyakinkan pelaku pasar saham yang terbukti dengan IHSG yang masih bertenger di bawah 5.000.

Menurut ekonom Universitas Atmajaya, Prasetyantoko, problem paket pertama tersebut belum mengandung aplikasi secara riil. "Kita harap paket kedua bicara industrialisasi yang berdampak kepada penyerapan tenaga kerja," ucap dia di Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Ia mengatakan, paket kebijakan Jokowi masih harus berhadapan dengan pengaruh global. Sebab, paket Jokowi belum terbit dalam peraturan menteri teknis. "Ada 134 item di paket Jokowi, paling besar Kementerian Perdagangan 30 item, yang dalam peraturan menteri perindustrian ada 14 dan Kementerian Koperasi dan UKM ada 29," katanya.

Ia menuturkan, bila paket tersebut yang sudah menjadi peraturan menteri akan bisa meyakinkan market secara tidak langsung. Ia menganalogikan pada peraturan menteri perdagangan soal pangan yang berdampak positif terhadap suplai.

"Apa relevansi peraturan Menteri Perdagangan soal suplai pangan di logistik penting karena ketersediaan pangan mampu menjaga keyakinan masyarakat terhadap pemerintah begitu pula market," katanya. [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2237862/pasar-belum-yakin-paket-jokowi-ini-sebabnya#sthash.pIM2oLNQ.dpuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk