Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 10 September 2015 (pasca pengumuman paket kebijakan)

WATARU SUZUKI, Nikkei staff writer
JAKARTA -- Indonesia on Wednesday announced an economic stimulus package, including revising regulations and simplifying the process for obtaining permits for infrastructure projects.
     In a televised speech, President Joko Widodo said fresh stimulus measures are necessary for "conducive macroeconomic conditions" amid uncertainties in the global economy. He said there will be changes made to 89 regulations in an aim to, among other things, develop the domestic manufacturing industry.
     Widodo also reiterated the government's previous efforts to stimulate the economy, such as slashing interest rates for certain loans made by state-owned financial institutions. "However, these were not enough," he said.
     Details on deregulation and other stimulus measures will be announced and outlined in the weeks through October, Widodo said. Among them is the relaxation of requirements for foreigners opening dollar-denominated bank accounts in Indonesia.
     Agus Martowardojo, the central bank governor, stood beside Widodo in the announcement. The move was an effort to show that monetary and government authorities are working hand-in-hand to stabilize the volatility in financial markets. He later said the central bank, Bank Indonesia, will continue to support the rupiah through market intervention.
     The weak rupiah is becoming a major headache for Indonesia, which is already facing a slowdown in economic growth. The rupiah is currently hovering at a 17-year low of about 14,200 per dollar. Investors are pulling capital out of emerging countries such as Indonesia due to rising uncertainty over the economic situation in China and expectations the U.S. Federal Reserve will raise interest rates. As the rupiah weakens, many companies are struggling to pay back dollar debt while having to cope with higher import costs.
     Indonesia's foreign exchange reserves have declined from about $112 billion in December last year to $105 billion in August due to attempts by the central bank to stem the currency's slide. They are still much higher than levels during the Asian financial crisis in 1997 and 1998.
     Previous attempts to halt the rupiah's fall have had a limited effect. As recently as Aug. 27, the Finance Ministry said it would extend temporary corporate tax breaks to four new sectors and simplified its approval process. The rupiah has fallen by roughly 1.5% since the announcement.
     Expectations for Widodo's administration to carry out aggressive economic reforms have faded in recent months on the back of sluggish budget spending. "More important is the policy's implementation, which the government is clearly lacking," said an analyst at a foreign securities firm.

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah fokus terhadap usaha untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Kebijakan ini dilakukan dengan melakukan berbagai kebijakan yang dimulai dari pembangunan infrastruktur hingga memberikan insentif kepada perusahaan yang berkomitmen tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

 “Penggunaan dana desa untuk membangun infrastruktur di level desa apakah jalan, jembatan maupun irigasi. Tapi yang lebih penting harus dikerjakan secara padat karya, swadaya dan tidak terlalu menggunakan banyak bahan maupun pekerja dari luar desa. Jadi kita harapkan ini akan langsung berpengaruh terhadap eko desa dan kesejahteraan masyarakat desa, “ kata Bambang di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

 Dia menambahkan pemerintah akan membantu perusahaan-perusahaan kecil dan menengah untuk melanjutkan usaha dan mencegah PHK. Dia bahkan menugaskan lembaga pembiayan ekspor untuk memberikan kemudahan pinjaman bagi perusahaan-perusahaan level kecil dan menengah yang berkomitmen untuk tidak melakukan PHK.

 “Jadi ini adalah cara kita dengan fokus pada pemberian kredit modal kerja dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari pada tingkat bunga komersial,” kata dia.

 Dia juga memberikan insenti kepada industri yang memiliki pengaruh besar ke sektor riil seperti industry galangan kapal. Dia mengatakan hal ini akan mendorong industri galangan kapal untuk menjadi kompetitif.

 Hal ini menambah adanya fasilitas insentif fiskal, tax holiday maupun tax allowance. Kalau tax allowance boleh dibilang hampir meng-cover semua sektor di industri pengolahan.

 “Sedangkan tax holiday fokus pada sektor pioneer: ada 9 sektor termasuk infrastruktur, terutama infrastruktur yang tidak dikerjasamakan dengan pemerintah. Sehingga ini bisa dibilang upaya kita juga untuk mendorong berkembangnya sektor ril,” kata dia.



http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/09/09/429466/pemerintah-fokus-tingkatan-daya-beli-masyarakat





Sumber : METROTVNEWS.COM
INILAHCOM, Tokyo - Para pedagang mata uang menjual yen di perdagangan Asia, Rabu (09/09/2015). Itu karena mereka pindah ke aset-aset berisiko setelah pasar ekuitas global melonjak, dengan berbagai unit negara berkembang mendapatkan dukungan.

Pada perdagangan sore di Tokyo, greenback menguat menjadi 120,59 yen dari 119,82 yen di New York pada Selasa sore, sementara euro naik menjadi 134,97 yen terhadap 134,22 yen. Investor cenderung membeli mata uang Jepang sebagai "safe haven" selama masa terjadi gejolak atau ketidakpastian.

Sementara itu, dolar Australia pulih dari posisi terendah enam tahun terhadap greenback menjadi dibeli 70,45 sen AS, naik dari 69,75 sen AS pada Selasa. Dolar juga merosot menjadi 46,79 peso Filipina dari 46,93 peso, menjadi Rp14.250 dari Rp14.280 menjadi 1.189,39 won Korea Selatan dari 1.200,66 won, dan menjadi 4,3175 ringgit Malaysia dari 4,3403 ringgit.

Minat investor terhadap risiko kembali karena gelombang reli di seluruh pasar saham dunia, setelah terpukul oleh volatilitas intens dalam beberapa pekan terakhir. Pasar-pasar ekuitas telah terpukul terkait dengan kekhawatiran yang telah lama berjalan sekitar ekonomi Tiongkok sementara investor mencoba untuk mencari tahu kapan Federal Reserve AS akan menaikkan suku bu

Satu laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan pada Jumat mempersuram prospek kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS pada pertemuan kebijakan 16 hingga 17 September, dengan para analis masih belum pasti tentang prospek kenaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi akan cenderung menarik investor mencari imbal hasil yang lebih baik ke aset-aset berdenominasi dolar, sehingga mengangkat unit AS.

Pada perdagangan lainnya, dolar melemah menjadi 1,4165 dolar Singapura dari 1,4177 dolar Singapura, menjadi 32,56 dolar Taiwan dari 32,79 dolar Taiwan, menjadi 66,44 rupee India dari 66,55 rupee, sementara itu naik menjadi 36,09 baht Thailand dari 35,79 baht. Yuan China diambil 18,90 yen terhadap 18,82 yen.

Euro dibeli US$1,1182 dibandingkan dengan US$1,1202 di perdagangan AS, setelah mendapatkan dorongan pada Selasa dari berita bahwa pertumbuhan ekonomi zona euro kuartal kedua direvisi lebih tinggi, menjadi 0,4 persen pada kuatal ke kuartal, dari 0,3 persen. [tar]
INILAHCOM, Jakarta - Kondisi pasar modal yang bergejolak memungkinkan emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan buyback. Terlebih, regulasi mengijinkan buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Analis pasar modal Guntur Tri Hariyanto mengatakan, buyback dapat berdampak positif terhadap saham perseroan. "Buyback BUMN dilakukan sebagai respons atas kondisi pasar saat ini. Diharapkan buyback BUMN dapat membantu meningkatkan kembali harga-harga saham yang telah jatuh dalam," kata dia di Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Pemerintah sendiri telah menganggarkan Rp10 triliun untuk aksi buyback, terutama bagi emiten BUMN yang sahamnya jatuh. "Di tengah sentimen negatif di pasar, dengan buyback dapat dijadikan instrumen intervensi kejatuhan indeks," ucapnya.

Menurut Guntur, emiten BUMN dapat keuntungan kembali saat akan menjual kembali saham yag saat ini telah dibeli. "Rentang waktu penjualan dalam jangka panjang dengan melihat kondisi pasar yang telah pulih," imbuhnya. [jin] - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2236221/buyback-dinilai-pulihkan-harga-saham-bumn#sthash.ZF6SmTnJ.dpuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk