Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 02 September 2015 (cius, BEDA $1h 2015 dengan 1998)

NILAI TAMBAH, itu KEPRIHATINAN gw yang SAM1-SAM1 dengan pandangan BOS IMF berikut Bisnis Indonesia BERUSAHA MEYAKINKAN PEMBACA bahwa:
Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah pihak menilai kondisi perekonomian saat ini telah memasuki masa krisis seperti yang terjadi pada 1997-1998 akibat terus melorotnya nilai tukar rupiah. Apakah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi penyebabnya? Simak data perbandingaan ekonomi saat ini dibandingkan dengan 1998 dan 2008.
Kurs mata uang rupiah tiba-tiba terus anjlok menembus Rp14.100 per dolar Amerika Serikat disertai dengan terpuruknya Indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga menyentuh level 4.111,11.
Nilai tukar rupiah telah terdepresiasi 12,9% year-to-date, dan melemah sejak tujuh pekan terakhir yakni dari level Rp13.314/US$ yang terjadi pada 10 Juli 2015.
Apablia ditinjau dari posisi terkuat rupiah yakni pada 17 April 2015 di level Rp12.850/US$, rupiah telah anjlok 9,98% ke level terlemah Rp14.133/US$ yang terjadi pada 26 Agustus 2015.
Sementara itu, pada akhir pekan lalu IHSG akhirnya ditutup positif 2,54% atau melesat 110,25 poin ke 4.446,20 setelah 5 pekan berturut-turut bursa saham Indonesia membukukan kinerja negatif.
Meskipun masih menjadi bursa saham terburuk di kawasan Asia, melorotnya IHSG sejak awal tahun kian menyusut dan tersisa 14,94%.
Jika ditelusuri sejak pencapaian all time high pada 7 April 2015 silam di level 5.523,29, IHSG telah terjungkal hingga 24,62% ke titik terendah yang terjadi pada penutupan awal pekan ini 4.163,73.
Akan tetapi, sejak tiga hari terakhir, IHSG terus positif dan mulai menanjak 5,15% ke level 4.446,20 dari penutupan pada 25 Agustus di level 4.228,50.
Budi Hikmat, Chief Economist and Director for Investor Relations PT Bahana TCW Investment Management, mengatakan memasuki semester II/2015, dia menilai kejatuhan pasar modal dan nilai tukar rupiah lebih dipengaruhi oleh faktor  eksternal ketimbang  internal.
"Secara  internal, pemerintah nampaknya mulai berhasil memacu pengeluaran belanja yang dianggap melandasi perlambatan ekonomi selama semester I/2015 sehingga equity investorcenderung hengkang," ungkapnya dalam riset belum lama ini.
Secara eksternal, dunia menghadapi tantangan bersama mulai  dari krisis utang Yunani, ketidakpastian jadwal normalisasi  suku bunga Fed hingga currency wars menyusul keputusan China mendevaluasi yuan.
Menurutnya, yang paling banyak mendapat perhatian adalah pelemahan tajam rupiah yang melewati paras Rp14.000 per dollar. Kurs rupiah sepanjang tahun berjalan sudah melemah 12,4%.  Selama tiga tahun terakhir, rupiah melemah 32,7%.
"Silakan bandingkan dengan yen, lira Turki dan rubel Russia," paparnya. 
Dengan membandingkan angka nominal kurs rupiah terhadap angka  tertinggi sejarah, banyak pihak yang mengkuatirkan Indonesia  sedang menuju krisis seperti tahun 1997/1998.
Dia meyakini kekuatiran tersebut tidak beralasan. Sebab, yang  terjadi sekarang adalah penguatan dollar temporer ditengah  pelemahan ekonomi global ketika sistem pengelolaan makroekonomi Indonesia jauh lebih baik ketimbang 1997/1998.
Berikut perbandingan kondisi ekonomi Indonesia saat ini dengan periode krisis 1998 dan 2008:
Indikator ekonomi
1998
2008
2015
Pertumbuhan ekonomi
-13,10%
4,12%
4,67%
Inflasi
82,4%
12,14%
7,18%
Cadangan devisa
US$17,4 miliar
US$80,20 miliar
US$107,6 miliar
Kurs rupiah
Rp16.650/US$
Rp12.650/US$
Rp14.098/US$
Rasio utang pemerintah terhadap produk domestic bruto (PDB)
100%
27,4%
24,7%
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross
30%
3,8%
3,6%
BI Rate
60%
9,5%
7,5%
Indeks harga saham gabungan (IHSG)
256
1.111
4.237
Total utang luar negeri (Pemerintah dan swasta)
US$150,8 miliar
US$155,08 miliar
US$304,3 miliar
Rasio utang luar negeri terhadap cadangan devisa
8,6 kali
3,1 kali
2,8 kali
Depresiasi rupiah (posisi terendah)
197%
34,86%
14,03%
Sumber: Bisnis Indonesia, diolah.
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pihak mengkhawatirkan situasi ekonomi saat ini akan menjelma seperti kondisi krisis tahun 1998 silam. 

Sebenaranya bagaimana perbandingan situasi ekonomi sekarang dengan krisis tahun 1998, mapun tahun 2008?

Berikut sejumlah indikator ekonomi saat ini, tahun 1998, dan 2008 seperti dikutip dari Harian Kompas.

 199820082015
 1. Pertumbuhan ekonomi YoY  (persen)-13,14,124,67
 2. Inflasi (persen)82,412,147,26
 3. Cadangan Devisa (miliar dollar AS) 17,450,2107,6
 4. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (Rp)16.65012.65014.123
 5. Depresiasi rupiah posisi terendah (persen)19734,8614,03
6. IHSG  25611114237
7. Kredit bermasalah/NPL (persen)  203,82,6
 8. Suku bunga acuan BI (persen) 609,507,50
 9. Rasio utang pemerintah terhadap PDB (persen)10027,4024,70
10. Total utang luar negeri (miliar dollar AS)150,8155,08304,3
11. Rasio utang luar negeri terhadap cadev (kali)8,63,12,8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒