Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 18 September 2015

Jakarta -Keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), menahan tingkat suku bunganya di level rendah belum berdampak signifikan pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (18/9/2015), IHSG bertambah 1,935 poin (0,04%) ke level 4.380,320.

Jelang penutupan perdagangan aksi jual investor asing semakin ramai. Akibatnya IHSG sempat jatuh ke level 4.359,006 sebelum penutupan perdagangan.

Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 482,132 miliar di seluruh pasar.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, dampak The Fed akan mulai terasa di pekan depan. Keputusan The Fed tersebut justru membuat ketidakpastian baru di pasar keuangan Indonesia.

"Ini membuat ketidakpastian baru. Dalam jangka pendek, kita akan tertekan lagi, dalam sebulan dua bulan ke depan terus tertekan," jelas dia kepada detikFinance, Jumat (18/9/2015).

Satrio menjelaskan, selain ketidakjelasan The Fed, investor juga tengah menanti rilis pertumbuhan ekonomi dan kinerja emiten kuartal III-2015.

Jika hasilnya tidak memuaskan, IHSG bisa merosot ke level 3.900-4.000. Prediksi di level resitance diperkirakan akan bergerak di angka 4.250-4.275.

"Worse support 4.111. Kita lihat Dow Jones koreksi lagi nggak. Kalau koreksi lagi kemungkinan kita juga," katanya.

Selain IHSG, Satrio menyebutkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga akan terus berfluktuasi menunggu kepastian The Fed yang kemungkinan terjadi di bulan Desember 2015.

Rupiah diperkirakan akan bergerak di level Rp 14.500. Namun, kemungkinan terburuk jika kondisi perekonomian tidak mendukung, rupiah bisa menukik tajam sampai dolar AS di kisaran Rp 15.000-15.100.

"Dengan mundurnya The Fed, ini bikin rupiah juga tertekan karena ketidakpastian. Bisa melemah ke Rp 15.000-15.100," tandasnya.

(drk/ang)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒