Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 16 September 2015 (SEPI): perbandingan tren 2008 n 2015 saat AMBLE$

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 14 poin akibat tekanan jual investor asing. Bursa Efek Indonesia (BEI) satu-satunya yang merah di antara pasar saham Asia lainnya.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 14.436 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.393.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 13,028 poin (0,30%) ke level 4.360,188 mengekor menguatnya bursa global dan regional. Bank sentral AS akan menggelar pertemuan untuk menentukan tingkat suku bunga malam nanti.

Indeks sempat naik ke posisi tertingginya hari ini di 4.370,345 sebelum akhirnya jatuh ke teritori negatif. Saham-saham lapis dua menderita koreksi cukup dalam.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG menipis 7,159 poin (0,16%) ke level 4.340,001. Aksi jual asing membuat IHSG lengser dari zona hijau.

Indeks terus meluncur di zona merah hingga ke titik terendahnya hari ini di 4.325,402. Jelang penutupan perdagangan, IHSG bisa mengurangi koreksi berkat aksi beli investor domestik.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (16/9/2015), IHSG ditutup terpangkas 14,647 poin (0,34%) ke level 4.332,513. Sementara Indeks LQ45 ditutup terkoreksi 3,681 poin 

Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 378,658 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 211.532 kali dengan volume 5,19 miliar lembar saham senilai Rp 3,551 triliun. Sebanyak 121 saham naik, 139 turun, dan 89 saham stagnan.

Bursa-bursa regional masih kompak menguat hingga penutupan perdagangan, dipimpin bursa saham Chinarebound setelah kemarin jatuh. Investor masih menanti hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) malam nanti.

Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:


  • Indeks Nikkei 225 naik 145,12 poin (0,81%) ke level 18.171,60.
  • Indeks Hang Seng melonjak 511,43 poin (2,38%) ke level 21.966,66.
  • Indeks Komposit Shanghai lompat 147,09 pon (4,89%) ke level 3.152,26.
  • Indeks Straits Times menanjak 33,51 poin (1,18%) ke level 2.875,45.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 650 ke Rp 18.850, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 500 ke Rp 6.475, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 350 ke Rp 76.350, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 325 ke Rp 18.150

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta DJakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 240.000, Mandom (TCID) turun Rp 800 ke Rp 17.000, Indocement (INTP) turun Rp 725 ke Rp 18.575, dan Unilever (UNVR) turun Rp 575 ke Rp 38.425.


(ang/dnl) 
... gw membandingkan tren IHSG per taon 2008 n per taon 2015, yaitu saat jelang kejatuhan dahsyat (2008 k 1111 per tgl 28/10/2008, dan 2015 ke 4163 per tgl 24 Agustus 2015), ternyata ada kemiripan tren sbb: 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk