Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 14 poin akibat tekanan jual investor asing. Bursa Efek Indonesia (BEI) satu-satunya yang merah di antara pasar saham Asia lainnya.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 14.436 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.393.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 13,028 poin (0,30%) ke level 4.360,188 mengekor menguatnya bursa global dan regional. Bank sentral AS akan menggelar pertemuan untuk menentukan tingkat suku bunga malam nanti.
Indeks sempat naik ke posisi tertingginya hari ini di 4.370,345 sebelum akhirnya jatuh ke teritori negatif. Saham-saham lapis dua menderita koreksi cukup dalam.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG menipis 7,159 poin (0,16%) ke level 4.340,001. Aksi jual asing membuat IHSG lengser dari zona hijau.
Indeks terus meluncur di zona merah hingga ke titik terendahnya hari ini di 4.325,402. Jelang penutupan perdagangan, IHSG bisa mengurangi koreksi berkat aksi beli investor domestik.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (16/9/2015), IHSG ditutup terpangkas 14,647 poin (0,34%) ke level 4.332,513. Sementara Indeks LQ45 ditutup terkoreksi 3,681 poin
Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 378,658 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 211.532 kali dengan volume 5,19 miliar lembar saham senilai Rp 3,551 triliun. Sebanyak 121 saham naik, 139 turun, dan 89 saham stagnan.
Bursa-bursa regional masih kompak menguat hingga penutupan perdagangan, dipimpin bursa saham Chinarebound setelah kemarin jatuh. Investor masih menanti hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) malam nanti.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta DJakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 240.000, Mandom (TCID) turun Rp 800 ke Rp 17.000, Indocement (INTP) turun Rp 725 ke Rp 18.575, dan Unilever (UNVR) turun Rp 575 ke Rp 38.425.
(ang/dnl)
... gw membandingkan tren IHSG per taon 2008 n per taon 2015, yaitu saat jelang kejatuhan dahsyat (2008 k 1111 per tgl 28/10/2008, dan 2015 ke 4163 per tgl 24 Agustus 2015), ternyata ada kemiripan tren sbb:
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 14.436 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.393.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 13,028 poin (0,30%) ke level 4.360,188 mengekor menguatnya bursa global dan regional. Bank sentral AS akan menggelar pertemuan untuk menentukan tingkat suku bunga malam nanti.
Indeks sempat naik ke posisi tertingginya hari ini di 4.370,345 sebelum akhirnya jatuh ke teritori negatif. Saham-saham lapis dua menderita koreksi cukup dalam.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG menipis 7,159 poin (0,16%) ke level 4.340,001. Aksi jual asing membuat IHSG lengser dari zona hijau.
Indeks terus meluncur di zona merah hingga ke titik terendahnya hari ini di 4.325,402. Jelang penutupan perdagangan, IHSG bisa mengurangi koreksi berkat aksi beli investor domestik.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (16/9/2015), IHSG ditutup terpangkas 14,647 poin (0,34%) ke level 4.332,513. Sementara Indeks LQ45 ditutup terkoreksi 3,681 poin
Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 378,658 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 211.532 kali dengan volume 5,19 miliar lembar saham senilai Rp 3,551 triliun. Sebanyak 121 saham naik, 139 turun, dan 89 saham stagnan.
Bursa-bursa regional masih kompak menguat hingga penutupan perdagangan, dipimpin bursa saham Chinarebound setelah kemarin jatuh. Investor masih menanti hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) malam nanti.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 145,12 poin (0,81%) ke level 18.171,60.
- Indeks Hang Seng melonjak 511,43 poin (2,38%) ke level 21.966,66.
- Indeks Komposit Shanghai lompat 147,09 pon (4,89%) ke level 3.152,26.
- Indeks Straits Times menanjak 33,51 poin (1,18%) ke level 2.875,45.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta DJakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 240.000, Mandom (TCID) turun Rp 800 ke Rp 17.000, Indocement (INTP) turun Rp 725 ke Rp 18.575, dan Unilever (UNVR) turun Rp 575 ke Rp 38.425.
... gw membandingkan tren IHSG per taon 2008 n per taon 2015, yaitu saat jelang kejatuhan dahsyat (2008 k 1111 per tgl 28/10/2008, dan 2015 ke 4163 per tgl 24 Agustus 2015), ternyata ada kemiripan tren sbb:
Komentar
Posting Komentar